Efek Bintang BerjatuhanDi Blog/blogspot

Sabtu, 11 Januari 2014

PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHAN “Sel epidermis pada cabe keriting (Capsicum annuum L)”

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHAN 
Sel epidermis pada cabe keriting (Capsicum annuum L)

Dosen :Prasetiyo, M.Pd



Disusun oleh



Nama      :Dyah Ruhmana Septiani
NPM       :12320112
Kelas       :3D



PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
IKIP PGRI SEMARANG
2013/2014

A.  TUJUAN
-            Untuk mengetahui penampang membujur bentuk sel penyusun epidermis.
-            Untuk mengetahui bentuk trikoma pada batang tanaman cabai.
-            Untuk membandingkan bentuk trikoma pada organ tumbuhan yang berbeda.

B.  MANFAAT
-            Mampu mengetahui penampang membujur bentuk sel penyusun epidermis
-            Mampu mengetahui tipe stomata pada batang tanaman cabai
-            Mampu mengetahui bentuk trikoma pada batang tanaman cabai

C.  LANDASAN TEORI
Ditinjau dari asal katanya, yaitu dari bahasa Yunani, epi berarti atas, derma berarti kulit. Epidermis merupakan lapisan sel terluar pada daun, bunga, buah, dan biji, serta pada batang dan akar sebelum tumbuhan mengalami penebalan sekunder. Meskipun dari segi ontogeni seragam, dari segi morfologi maupun fungsi sel epidermis tidak seragam. Selain sel epidermis biasa, terdapat sel epidermis yang telah berkembang menjadi sel rambut, sel penutup pada stomata, serta sel lain. Epidermis biasanya terdiri dari satu lapisan sel. Pada beberapa tumbuhan, sel protoderm pada daun membelah dengan bidang pembelahan sejajar dengan permukaan, dan turunannya dapat membelah lagi sehingga terjadi epidermis berlapis banyak (Hidayat. 1995).Letak dari sel-sel epidermis begitu rapat sehingga diantara sel-sel tidak terdapat ruang-ruang antar sel. Adanya protoplasma walaupun sedikit yang melekat pada dinding selnya, menandakan bahwa sel-sel epidermis itu masih hidup (Sutrian. 2004). Letak dari sel-sel epidermis begitu rapat sehingga diantara sel-sel tidak terdapat ruang-ruang antar sel. Adanya protoplasma walaupun sedikit yang melekat pada dinding selnya, menandakan bahwa sel-sel epidermis itu masih hidup (Sutrian. 2004).Epidermis biasanya terdapat pada seluruh kehidupan organ-organ tumbuhan yang tidak mengalami penebalan sekunder. Tebal dinding sel epidermis berbeda-beda, ada yang berdinding tipis, ada yang dinding periklinal luar atau dinding periklinal luar dan dalam lebih tebal daripada dinding antiklinalnya. Pada sisi luar dinding selulosa sebelah luar biasanya terdapat lapisan yang mengandung pektin yang memungkinkan terlepasnya kutikula dari daun dengan dibantu oleh pektinase atau dengan cara lainnya (Campbell. 2005).Sel-sel epidermis biasanya mempunyai banyak vakuola. Akan tetapi kadang dijumpai adanya vakuola-vakuola berukuran kecil. Dalam sel-sel epidermis mungkin dijumpai tanin, getah serta kristal (Hidayat. 1995).

Derivat Epidermis antara lain :

Stomata berasal dari kata Yunani : stoma yang mempunyai arti lubang atau porus. Esau mengartikan sebagai sel-sel penutup dan porus yang ada di antaranya. Jadi stomata adalah porus atau lubang-lubang yang terdapat pada epidermis yang masing-masing dibatasi oleh dua buah guard cell atau sel-sel penutup. Guard cell adalah sel-sel epidermis yang telah mengalami perubahan bentuk dan fungsi, juga dapat mengatur besarnya lubang-lubang yang ada diantaranya. Stomata umumnya terdapat pada bagian-bagian tumbuhan yang berwarna hijau, jadi terutama sekali pada daun-daun. Pada tumbuhan yang hidup di bawah permukaan air terdapat pula alat-alat yang strukturnya mirip dengan stomata, padahal alat-alat tersebut bukanlah stomata (Sutrian. 2004).
Sel yang mengelilingi  stomata dapat berbentuk sama atau berbeda dengan sel epidermis lainnya, sel yang berbeda bentuk itu dinamakan sel tetangga. Sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup yang mengatur lebar celah. Stomata terdapat pada semua bagian tumbuahan diatas tanah, paling banyak ditemukan pada daun. Pada daun, stomata ditemukan dikedua permukaan daun atau pada satu muka saja, biasanya pada permukaan bawah. Sel penutup biasanya mengadakan kloroplas sehingga bisa berlangsung fotosintesis. Sel penutup umumnya berbentuk ginjal, tetapi pada tumbuhan monokotil ada yang berbentuk halter. Dimungkinkan ada hubungan antara bagian dalam tubuh tumbuhan dengan dunia luar lingkungan, hal ini sangat berguna bagi proses fotosintesis, respirasi, dan transpirasi. Stomata berasal dari sel protoderm yang terdapat pada meristem apikal. Fungsi stomata pada daun adalah sebagai tempat pertukaran gas antara oksigen dan karbondioksida, pengatur penguapan (Fahn. 1991).





Pada dikotil dapat dibagi menjadi empat jenis stomata berdasarkan susunan sel epidermis yang ada di samping sel penutup yaitu (Hidayat. 1995) :
1.         Jenis anomositik, yaitu sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak berbeda ukuran dan bentuknya dari sel epidermis lainnya. Jenis ini umumnya terdapat pada Ranunculacae.
2.         Jenis anisositik, yaitu sel penutup dikelilingi tiga buah sel tetangga yang tidak sama besar. Jenis ini umum terdapat pada Crucifirae.
3.         Jenis parasitik, yaitu setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga atau lebih dengan sumbu panjang sel tetangga itu sejajar sumbu sel penutup celah. Jenis ini umumnya terdapat pada Rubiaciae.
4.         Jenis diasitik, yaitu setiap stomata dikelililngi dua sel tetangga. Jenis ini umum terdapat pada Acanthaciae.

Selain itu juga terdapat tiga kategori sel penutup, yaitu (Hidayat. 1995) :
1.         Mesogen, sel penutup dan sel yang ada di dekatnya yang dapat berkembang atau tidak berkembang menjadi sel tetangga, memiliki asal yang sama.
2.         Perigen, sel yang di dekat stomata yang tidak memiliki asal yang sama dengan sel penutup.
3.         Mesoperigen, sedikitnya satu sel tetangga yang memiliki hubungan langsung dengan stomata, sementara sel yang lain tidak.
Trikoma dalam arti sebenarnya adalah rambut-rambut yang tumbuh (berasal dari kata Yunani), asalnya adalah dari sel-sel epidermis yang bentuk, susunan serta fungsinya memang bervariasi. Trikoma terdapat pada hampir semua organ tumbuh-tumbuhan (pada epidermisnya). Jelasnya yaitu selama organ-organ tumbuhan itu masih hidup. Disamping itu terdapat juga trikoma yang hidupnya hanya sebentar. Trikoma ini biasanya tumbuh lebih dahulu menjelang atau dalam hubungan dengan pertumbuhan organ tumbuhannya. Ditinjau dari susunannya dapat dibedakan menjadi dua, trikoma yang uniseluler dan multiseluler. Sedangkan menurut bentuknya trikoma juga dibagi menjadi dua, trikoma sebagai rambut dan trikoma sebagai sisik (Sutrian. 2004).
Beberapa sel epidermis daun atau cabang membentuk tonjolan dalam bantuk rambut atau trikoma. Trikoma dapat tersebar dalam bentuk tunggal, tetapi adakalanya bergerombol. Trikoma dapat terdiri dari sel tunggal atau beberapa sel bergabung dengan berbagai bentuknya. Mulai dari bentuk sederhana sebagai tonjolan sampai membentuk bangunan komplek yang bercabang-cabang atau berbentuk bintang. Sel-sel penyusun trikoma dapat berupa sel hidup atau sel mati (Fahn. 1991). Penggunaan trikoma dalam taksonomi sangat dikenal. Beberapa famili dapat dengan mudah diidentifikasi dengan adanya tipe atau tipe istimewa berbentuk rambut. Pada kasus yang lain rambut itu penting untuk klasifikasi genus dan spesies dan dalam analisis hibrid antar spesies. Secara garis besar trikoma dapat dibedakan menjadi dua golongan besar yaitu trikoma tanpa kelenjar dan trikoma berkelenjar (Fahn. 1991).
Trikoma dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
ü  trikoma yang tidak menghasilkan sekret dapat berbentuk rambut bersel satu atau sel banyak
ü   rambut sisik yang memipih dan bersel banyak
ü   rambut bercabang dan bersel banyak, dan rambut akar.
 Sedangkan trikoma yang menghasilkan sekret dapat bersel satu atau bersel banyak dan berupa sisik, trikoma yang menghasilkan sekret yang kental atau koleter, rambut gatal, dan trikoma yang menghasilkan nektar (Hidayat. 1995).
Sel silika dan sel gabus sering kali secara berturut-turut dibentuk dalam pasangan di sepanjang daun. Sel-sel silika yang berkembang sepenuhnya mengandung badan-badan silika yang berupa massa silika yang isotropik dan di tengah-tengahnya buasanya berupa granula-granula renik. Pada pandangan permukaan, benda-banda silika itu mungkin berbentuk bulatan, elips, halter, atau berbeentuk pelana. Dilaporkan adanya silikon dijumpai hanya dalam jumlah kecil dalam sel silika muda, akumulasinya semakin cepat dalam sel yang mengalami proses menua (Fahn. 1991).
Dinding sel gabus disisipi oleh suberin dan banyak diantaranya mengandung bahan-bahan organuk padat. Sel-sel pendek kadang-kadang mempunyai papil, seta, duri, ataupun rambut. memberi perhatian terhadap kenyataan bahwa sel-sel gabus pada banyak tumbuhan memuat badan-badan silika, dan bahwa dalam badan silika rumput-rumputan tertentu juga terjadi dalam beberapa sel memanjang (Fahn. 1991).
Litosit merupakan derivat epidermis yang mempunyai bentuk khusus. Terdapat pada daun tumbuhan Moraceae dan Cucurbitacirae. Dindingnya mengalami penebalan ke arah lumen sel, epidermis yang mengalami penebalan dari luar ke dalam. Penebalan ini berbentuk rumah lebah mengandung selulosa dan kalsium karbonat yang disebut sistolit (Iserep. 1993).
Pada sebagian besar tumbuhan dalam jaringan periderm, terdaapat area terbatas yang sel-selnya tersusun tidak rapat, bersuberin atau tidak. Daerah ini dinamakan lentisel. Lentisel menonjol di atas periderm di sekitarnya, karena ukuran yang lebih besar dan susunan sel-selnya yang tidak rapat, dan biasanya jumlahnya lebih banyak di daerah-daerah ini. Karena kesinambungan ini ruang-ruang antar sel dari lentisel serta dari jaringan sebelah dalam dari organ aksial, diduga bahwa fungsi lentisel berhubungan dengan pertukaran gas, sama dengan stomata pada organ yang hanya ditutupi oleh epidermis (Fahn. 1991).
Sel Kipas (buliform cell) merupakan sel-sel ini berukuran lebih besar dibandingkan dengan sel epidermis, berbentuk seperti kipas, berdinding tipis dan mempunyai vakuola yang besar. Dindingnya terdiri dari bahan-bahan selulosa dan pektin, dinding paling luar mengandung kutin dan diselubungi kutikula. Plasma sel berupa selaput yang melekat pada dinding sel dan berfungsi menyimpan air. Jika udara panas, air dalam sel kipas akan menguap, sel kipas akan mengerut sehingga luas permukaan atas daun akan lebih kecil dari luas permukaan bawah. Oleh karenanya daun akan menggulung dan akan mengurangi penguapan lebih lanjut.
Lenti Sel merupakan pada beberapa tumbuhan di permukaan batangnya ada bintik-bintik yang disebut lenti sel. Terjadinya lenti sel adalah apabila pada permukaan batang dulu dijumpai stoma, setelah stoma tidak berfungsi lagi maka stoma akan berubah fungsi menjadi lenti sel (pori gabus). Karena lubang stoma diisi oleh sel koripeloid, yaitu sel-sel yang dindingnya mengandung zat gabus. Sel gabus tersebut berasal dari kambium gabus yang tidak membentuk felem ke arah luar tetapi membentuk koripeloid. Semakin lama semakin banyak sehingga dan dapat tersembur keluar, sehingga dari luar tampak sebagai bintik-bintik.
Velamen merupakan beberapa jenis sel mati yang terdapat disebelah dalam epidermis akar gantung atau akar udara pada tanaman Anggrek. Velamen berfungsi untuk menyimpan air atau menyimpan udara. Epidermis beserta velamen ada yang menyatakan sebagai epidermis ganda atau multiple epidermis.
Parenkim Air (jaringan air) merupakan beberapa lapis sel di sebelah dalam epidermis daun tumbuhan xerofita. Tersusun oleh sel yang besar –besar berdinding tipis dengan vakuola sentral yang besar. Parenkim air berfungsi untuk menyimpan air pada tumbuhan xerofita. Epidermis beserta parenkim air disebut epidermis ganda.

D.  ALAT DAN BAHAN
Alat :                                                   Bahan :
- Mikroskop                                               - Batang cabai
- Silet                                                         - Air
- Pipet                                                       
- Object glass
- Deck glass
- Tissue

E.  CARA KERJA
F  Menyiapkan alat dan bahan untuk praktikum
F  membuat sayatan (membujur) sitipis mungkin pada batang daun cabai
F  Meletakkan sayatan membujur tersebut pada objek glass, tetesi air dengan pipet, dan tutup dengan deckglass
F  Mengamati menggunakan mikroskop
F  Membandingkan bentuk trikoma pada organ tumbuhan yang berbeda
F  Membandingkan dengan gambar pembanding
F  Menggambar hasil pengamatan
F  Mendokumentasikan hasil pengamatan

.   HASIL PENGAMATAN

Foto Hasil Pengamatan pada Mikroskop
Gambar pembanding (literatur)


Rounded Rectangle: 4Rounded Rectangle: 3Rounded Rectangle: 1Rounded Rectangle: 2

Rounded Rectangle: 2Rounded Rectangle: 1
Keteranagan
1. Epidermis        3.Stomata
2.Trikoma           4.Lenti sel
o   Nama preparat       : Cabe keriting
o   Nama Latin : Capsicum annum L
o   Nama Indonesia : Cabe keriting 
o   Reagen : air
o   Perbesaran 10x10

Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Divisi: Spermatophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Solanales
Famili: Solanaceae
Genus: Capsicum
Spesies: Capsicum  annum L

-       Dari pengamatan yang dilakukan ,ditemukan adanya trikoma rambut bersel satu

G. PEMBAHASAN
Pada praktikum yang saya menemukan sel epidermis,trikoma bersel satu,.  Pada organ batang cabe keriting (Capsicum  annum L). Pada praktikum ini saya melakukan sayatan secara membujur pada organ batang dengan perbesaran mikroskopis pada batang perbesaran mikroskop 10x10
Pada organ batang bentuk sel penyusun epidermis yaitu trikoma, Trikoma berambut sel satu. Pada organ batang bentuk sel penyusun epidermis yaitu trikoma, stomata dan lenti sel. Trikoma berkelenjar dengan jenis trikoma dengan berambut sel satu . Stomata yaitu sel penutup dengan lubangnya sel penutup stomata ada yang melengkung ke dalam dan ada yang menonjol lebih tinggi dari epidermis. Stoma pada organ batang berjenis anomositik. Stoma sendiri berfungsi sebagai tempat pertukaran gas.  Lentisel juga terdapat didalam stoma, jika stoma tidak berfungsi akan  digantikan dengan lenti sel. Pada sel epidermis, selnya berbentuk memanjang.
Terjadinya lenti sel apabila pada permukaan batang dijumpai adanya stoma, jika stoma tidak berfungsi maka stoma berubah fungsi menjadi lenti sel (pori gabus). Karena lubang stoma diisi oleh sel koripeloid yaitu sel-sel yang dindingnya mengandung zat gabus (Mulyani, sri. 2006).
Perkembangan stomata dari protoderm. Protoderm tersebut membelah menjadi sel besar dan sel kecil. Sel kecil menjadi dua dan berdiferensiasi menjadi sel penutup. Mula-mula selnya kecil dan tidak berbentuk khusus, tetapi berkembang, membesar menjadi bentuk yang khusus. Selama perkembangannya.






KESIMPULAN

1.              Epidermis merupakan lapisan sel terluar dari pada daun, bunga, buah, dan biji, serta pada batang dan akar sebelum tumbuhan mengalami penebalan sekunder.
2.              Trikoma terdapat pada hampir semua organ tumbuh-tumbuhan (pada epidermisnya). Jelasnya yaitu selama organ-organ tumbuhan itu masih hidup. Disamping itu terdapat juga trikoma yang hidupnya hanya sebentar. Trikoma ini biasanya tumbuh lebih dahulu menjelang atau dalam hubungan dengan pertumbuhan organ tumbuhannya. Trikoma pada organ daun berfungsi mencegah penguapan terlalu besar.
3.              Stomata adalah porus atau lubang-lubang yang terdapat pada epidermis yang masing-masing dibatasi oleh dua buah guard cell atau sel-sel penutup. Stoma berfungsi sebagai tempat pertukaran gas. Perbandingan bentuk trikoma pada organ tumbuhan yang berbeda adalah trikoma berkelanjar dengan jenis, trikoma dengan sistolit.



















DAFTAR PUSTAKA

Fahn A. 1991. Anatomi Tumbuhan Edisi Ketiga. Yogyakarta : UGM Press
Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : ITB
Sutrian, Yayan Drs. 2004. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan Tentang Sel dan Jaringan. Jakarta : PT Rineka Cipta
Campbell, Neil A. 2005. Biologi. Jakarta : Erlangga
Mulyani, Sri E.S. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Kanisius


Tidak ada komentar:

Posting Komentar