LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHAN
“Sel epidermis pada cabe keriting (Capsicum annuum L)”
Dosen :Prasetiyo, M.Pd
Disusun oleh
Nama :Dyah
Ruhmana Septiani
NPM :12320112
Kelas :3D
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
IKIP PGRI SEMARANG
2013/2014
A. TUJUAN
-
Untuk
mengetahui penampang membujur bentuk sel penyusun epidermis.
-
Untuk
mengetahui bentuk trikoma pada batang
tanaman cabai.
-
Untuk
membandingkan bentuk trikoma pada organ tumbuhan yang berbeda.
B. MANFAAT
-
Mampu
mengetahui penampang membujur bentuk sel penyusun epidermis
-
Mampu
mengetahui tipe stomata pada batang tanaman
cabai
-
Mampu
mengetahui bentuk trikoma pada batang tanaman cabai
C. LANDASAN TEORI
Ditinjau dari asal
katanya, yaitu dari bahasa Yunani, epi berarti atas, derma
berarti kulit. Epidermis merupakan lapisan sel terluar pada daun, bunga, buah,
dan biji, serta pada batang dan akar sebelum tumbuhan mengalami penebalan
sekunder. Meskipun dari segi ontogeni seragam, dari segi morfologi maupun fungsi
sel epidermis tidak seragam. Selain sel epidermis biasa, terdapat sel epidermis
yang telah berkembang menjadi sel rambut, sel penutup pada stomata, serta sel
lain. Epidermis biasanya terdiri dari satu lapisan sel. Pada beberapa tumbuhan,
sel protoderm pada daun membelah dengan bidang pembelahan sejajar dengan
permukaan, dan turunannya dapat membelah lagi sehingga terjadi epidermis
berlapis banyak (Hidayat. 1995).Letak dari sel-sel
epidermis begitu rapat sehingga diantara sel-sel tidak terdapat ruang-ruang
antar sel. Adanya protoplasma walaupun sedikit yang melekat pada dinding
selnya, menandakan bahwa sel-sel epidermis itu masih hidup (Sutrian. 2004).
Letak dari sel-sel epidermis begitu rapat sehingga diantara sel-sel tidak
terdapat ruang-ruang antar sel. Adanya protoplasma walaupun sedikit yang
melekat pada dinding selnya, menandakan bahwa sel-sel epidermis itu masih hidup
(Sutrian. 2004).Epidermis biasanya terdapat pada seluruh kehidupan organ-organ
tumbuhan yang tidak mengalami penebalan sekunder. Tebal dinding sel epidermis
berbeda-beda, ada yang berdinding tipis, ada yang dinding periklinal luar atau
dinding periklinal luar dan dalam lebih tebal daripada dinding antiklinalnya.
Pada sisi luar dinding selulosa sebelah luar biasanya terdapat lapisan yang
mengandung pektin yang memungkinkan terlepasnya kutikula dari daun dengan
dibantu oleh pektinase atau dengan cara lainnya (Campbell. 2005).Sel-sel
epidermis biasanya mempunyai banyak vakuola. Akan tetapi kadang dijumpai adanya
vakuola-vakuola berukuran kecil. Dalam sel-sel epidermis mungkin dijumpai
tanin, getah serta kristal (Hidayat. 1995).
Derivat Epidermis antara lain :
Stomata berasal dari kata Yunani : stoma yang
mempunyai arti lubang atau porus. Esau mengartikan sebagai sel-sel
penutup dan porus yang ada di antaranya. Jadi stomata adalah porus atau
lubang-lubang yang terdapat pada epidermis yang masing-masing dibatasi oleh dua
buah guard cell atau sel-sel penutup. Guard cell adalah sel-sel epidermis yang
telah mengalami perubahan bentuk dan fungsi, juga dapat mengatur besarnya
lubang-lubang yang ada diantaranya. Stomata umumnya terdapat pada bagian-bagian
tumbuhan yang berwarna hijau, jadi terutama sekali pada daun-daun. Pada
tumbuhan yang hidup di bawah permukaan air terdapat pula alat-alat yang
strukturnya mirip dengan stomata, padahal alat-alat tersebut bukanlah stomata
(Sutrian. 2004).
Sel yang mengelilingi stomata dapat berbentuk sama
atau berbeda dengan sel epidermis lainnya, sel yang berbeda bentuk itu
dinamakan sel tetangga. Sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang
menyebabkan gerakan sel penutup yang mengatur lebar celah. Stomata terdapat
pada semua bagian tumbuahan diatas tanah, paling banyak ditemukan pada daun.
Pada daun, stomata ditemukan dikedua permukaan daun atau pada satu muka saja,
biasanya pada permukaan bawah. Sel penutup biasanya mengadakan kloroplas
sehingga bisa berlangsung fotosintesis. Sel penutup umumnya berbentuk ginjal,
tetapi pada tumbuhan monokotil ada yang berbentuk halter. Dimungkinkan ada
hubungan antara bagian dalam tubuh tumbuhan dengan dunia luar lingkungan, hal
ini sangat berguna bagi proses fotosintesis, respirasi, dan transpirasi.
Stomata berasal dari sel protoderm yang terdapat pada meristem apikal. Fungsi
stomata pada daun adalah sebagai tempat pertukaran gas antara oksigen dan
karbondioksida, pengatur penguapan (Fahn. 1991).
Pada dikotil dapat dibagi menjadi empat jenis stomata
berdasarkan susunan sel epidermis yang ada di samping sel penutup yaitu
(Hidayat. 1995) :
1.
Jenis
anomositik, yaitu sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak berbeda
ukuran dan bentuknya dari sel epidermis lainnya. Jenis ini umumnya terdapat
pada Ranunculacae.
2.
Jenis
anisositik, yaitu sel penutup dikelilingi tiga buah sel tetangga yang tidak
sama besar. Jenis ini umum terdapat pada Crucifirae.
3.
Jenis
parasitik, yaitu setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga atau lebih
dengan sumbu panjang sel tetangga itu sejajar sumbu sel penutup celah. Jenis
ini umumnya terdapat pada Rubiaciae.
4.
Jenis
diasitik, yaitu setiap stomata dikelililngi dua sel tetangga. Jenis ini umum
terdapat pada Acanthaciae.
Selain itu juga terdapat tiga kategori sel penutup, yaitu (Hidayat.
1995) :
1.
Mesogen, sel penutup dan sel yang
ada di dekatnya yang dapat berkembang atau tidak berkembang menjadi sel
tetangga, memiliki asal yang sama.
2.
Perigen,
sel yang di dekat stomata yang tidak memiliki asal yang sama dengan sel
penutup.
3.
Mesoperigen,
sedikitnya satu sel tetangga yang memiliki hubungan langsung dengan stomata,
sementara sel yang lain tidak.
Trikoma
dalam arti sebenarnya adalah rambut-rambut yang tumbuh (berasal dari kata
Yunani), asalnya adalah dari sel-sel epidermis yang bentuk, susunan serta
fungsinya memang bervariasi. Trikoma terdapat pada hampir semua organ
tumbuh-tumbuhan (pada epidermisnya). Jelasnya yaitu selama organ-organ tumbuhan
itu masih hidup. Disamping itu terdapat juga trikoma yang hidupnya hanya
sebentar. Trikoma ini biasanya tumbuh lebih dahulu menjelang atau dalam
hubungan dengan pertumbuhan organ tumbuhannya. Ditinjau dari susunannya dapat
dibedakan menjadi dua, trikoma yang uniseluler dan multiseluler. Sedangkan
menurut bentuknya trikoma juga dibagi menjadi dua, trikoma sebagai rambut dan
trikoma sebagai sisik (Sutrian. 2004).
Beberapa
sel epidermis daun atau cabang membentuk tonjolan dalam bantuk rambut atau
trikoma. Trikoma dapat tersebar dalam bentuk tunggal, tetapi adakalanya bergerombol.
Trikoma dapat terdiri dari sel tunggal atau beberapa sel bergabung dengan
berbagai bentuknya. Mulai dari bentuk sederhana sebagai tonjolan sampai
membentuk bangunan komplek yang bercabang-cabang atau berbentuk bintang.
Sel-sel penyusun trikoma dapat berupa sel hidup atau sel mati (Fahn. 1991).
Penggunaan trikoma dalam taksonomi sangat dikenal. Beberapa famili dapat dengan
mudah diidentifikasi dengan adanya tipe atau tipe istimewa berbentuk rambut.
Pada kasus yang lain rambut itu penting untuk klasifikasi genus dan spesies dan
dalam analisis hibrid antar spesies. Secara garis besar trikoma dapat dibedakan
menjadi dua golongan besar yaitu trikoma tanpa kelenjar dan trikoma berkelenjar
(Fahn. 1991).
Trikoma
dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
ü trikoma yang tidak menghasilkan sekret dapat
berbentuk rambut bersel satu atau sel banyak
ü rambut
sisik yang memipih dan bersel banyak
ü rambut
bercabang dan bersel banyak, dan rambut akar.
Sedangkan
trikoma yang menghasilkan sekret dapat bersel satu atau bersel banyak dan
berupa sisik, trikoma yang menghasilkan sekret yang kental atau koleter, rambut
gatal, dan trikoma yang menghasilkan nektar (Hidayat. 1995).
Sel
silika dan sel gabus sering kali secara berturut-turut dibentuk dalam pasangan
di sepanjang daun. Sel-sel silika yang berkembang sepenuhnya mengandung
badan-badan silika yang berupa massa silika yang isotropik dan di
tengah-tengahnya buasanya berupa granula-granula renik. Pada pandangan
permukaan, benda-banda silika itu mungkin berbentuk bulatan, elips, halter,
atau berbeentuk pelana. Dilaporkan adanya silikon dijumpai hanya dalam jumlah
kecil dalam sel silika muda, akumulasinya semakin cepat dalam sel yang
mengalami proses menua (Fahn. 1991).
Dinding
sel gabus disisipi oleh suberin dan banyak diantaranya mengandung bahan-bahan
organuk padat. Sel-sel pendek kadang-kadang mempunyai papil, seta, duri,
ataupun rambut. memberi perhatian terhadap kenyataan bahwa sel-sel gabus pada
banyak tumbuhan memuat badan-badan silika, dan bahwa dalam badan silika rumput-rumputan
tertentu juga terjadi dalam beberapa sel memanjang (Fahn. 1991).
Litosit
merupakan derivat epidermis yang mempunyai bentuk khusus. Terdapat pada daun
tumbuhan Moraceae dan Cucurbitacirae. Dindingnya mengalami penebalan ke arah
lumen sel, epidermis yang mengalami penebalan dari luar ke dalam. Penebalan ini
berbentuk rumah lebah mengandung selulosa dan kalsium karbonat yang disebut
sistolit (Iserep. 1993).
Pada
sebagian besar tumbuhan dalam jaringan periderm, terdaapat area terbatas yang
sel-selnya tersusun tidak rapat, bersuberin atau tidak. Daerah ini dinamakan
lentisel. Lentisel menonjol di atas periderm di sekitarnya, karena ukuran yang
lebih besar dan susunan sel-selnya yang tidak rapat, dan biasanya jumlahnya
lebih banyak di daerah-daerah ini. Karena kesinambungan ini ruang-ruang antar
sel dari lentisel serta dari jaringan sebelah dalam dari organ aksial, diduga
bahwa fungsi lentisel berhubungan dengan pertukaran gas, sama dengan stomata
pada organ yang hanya ditutupi oleh epidermis (Fahn. 1991).
Sel Kipas (buliform cell) merupakan sel-sel ini berukuran lebih besar
dibandingkan dengan sel epidermis, berbentuk seperti kipas, berdinding tipis
dan mempunyai vakuola yang besar. Dindingnya terdiri dari bahan-bahan selulosa
dan pektin, dinding paling luar mengandung kutin dan diselubungi kutikula.
Plasma sel berupa selaput yang melekat pada dinding sel dan berfungsi menyimpan
air. Jika udara panas, air dalam sel kipas akan menguap, sel kipas akan
mengerut sehingga luas permukaan atas daun akan lebih kecil dari luas permukaan
bawah. Oleh karenanya daun akan menggulung dan akan mengurangi penguapan lebih
lanjut.
Lenti Sel merupakan pada beberapa tumbuhan di
permukaan batangnya ada bintik-bintik yang disebut lenti sel. Terjadinya lenti
sel adalah apabila pada permukaan batang dulu dijumpai stoma, setelah stoma
tidak berfungsi lagi maka stoma akan berubah fungsi menjadi lenti sel (pori
gabus). Karena lubang stoma diisi oleh sel koripeloid, yaitu sel-sel yang
dindingnya mengandung zat gabus. Sel gabus tersebut berasal dari kambium gabus
yang tidak membentuk felem ke arah luar tetapi membentuk koripeloid. Semakin
lama semakin banyak sehingga dan dapat tersembur keluar, sehingga dari luar
tampak sebagai bintik-bintik.
Velamen merupakan beberapa jenis sel mati
yang terdapat disebelah dalam epidermis akar gantung atau akar udara pada
tanaman Anggrek. Velamen berfungsi untuk menyimpan air atau menyimpan udara.
Epidermis beserta velamen ada yang menyatakan sebagai epidermis ganda atau
multiple epidermis.
Parenkim Air (jaringan air) merupakan beberapa lapis sel di sebelah dalam epidermis daun tumbuhan
xerofita. Tersusun oleh sel yang besar –besar berdinding tipis dengan vakuola
sentral yang besar. Parenkim air berfungsi untuk menyimpan air pada tumbuhan
xerofita. Epidermis beserta parenkim air disebut epidermis ganda.
D. ALAT DAN BAHAN
Alat : Bahan
:
- Mikroskop - Batang cabai
- Silet - Air
- Pipet
- Object glass
- Deck glass
- Tissue
E. CARA KERJA
F Menyiapkan alat
dan bahan untuk praktikum
F membuat sayatan
(membujur) sitipis mungkin pada batang daun cabai
F Meletakkan sayatan membujur tersebut pada objek
glass, tetesi air dengan pipet, dan tutup dengan deckglass
F Mengamati menggunakan mikroskop
F Membandingkan bentuk trikoma pada organ
tumbuhan yang berbeda
F Membandingkan dengan gambar pembanding
F Menggambar hasil pengamatan
F Mendokumentasikan hasil pengamatan
. HASIL PENGAMATAN
Foto Hasil Pengamatan pada Mikroskop
|
Gambar pembanding (literatur)
|
|
|
Keteranagan
1. Epidermis
3.Stomata
2.Trikoma
4.Lenti sel
|
|
o
Nama preparat
: Cabe keriting
o Nama Latin : Capsicum annum
L
o Nama Indonesia : Cabe
keriting
o Reagen : air
o Perbesaran 10x10
|
Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Divisi: Spermatophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Solanales
Famili: Solanaceae
Genus: Capsicum
Spesies: Capsicum
annum L
|
-
Dari pengamatan yang dilakukan ,ditemukan adanya trikoma rambut bersel satu
G. PEMBAHASAN
Pada
praktikum yang saya menemukan sel
epidermis,trikoma bersel satu,.
Pada organ batang cabe keriting (Capsicum annum L). Pada praktikum ini saya melakukan sayatan secara membujur pada organ batang dengan
perbesaran mikroskopis pada batang
perbesaran mikroskop 10x10
Pada
organ batang bentuk sel penyusun epidermis yaitu trikoma, Trikoma berambut sel satu. Pada organ batang bentuk sel
penyusun epidermis yaitu trikoma, stomata dan lenti sel. Trikoma berkelenjar
dengan jenis trikoma dengan berambut sel satu . Stomata yaitu sel penutup dengan lubangnya
sel penutup stomata ada yang melengkung ke dalam dan ada yang menonjol lebih
tinggi dari epidermis. Stoma pada organ batang berjenis anomositik. Stoma sendiri berfungsi sebagai tempat pertukaran
gas. Lentisel juga terdapat didalam stoma, jika stoma
tidak berfungsi akan digantikan dengan lenti sel. Pada sel epidermis, selnya berbentuk memanjang.
Terjadinya lenti sel
apabila pada permukaan batang dijumpai adanya stoma, jika stoma tidak berfungsi maka stoma
berubah fungsi menjadi lenti sel (pori gabus). Karena lubang stoma diisi oleh
sel koripeloid yaitu sel-sel yang dindingnya mengandung zat gabus (Mulyani,
sri. 2006).
Perkembangan stomata
dari protoderm. Protoderm tersebut membelah
menjadi sel besar dan sel kecil. Sel kecil menjadi dua dan berdiferensiasi
menjadi sel penutup. Mula-mula selnya kecil dan tidak berbentuk khusus, tetapi
berkembang, membesar menjadi bentuk yang khusus. Selama perkembangannya.
KESIMPULAN
1.
Epidermis merupakan lapisan sel terluar dari pada daun, bunga, buah, dan biji,
serta pada batang dan akar sebelum tumbuhan mengalami penebalan sekunder.
2.
Trikoma
terdapat pada hampir semua organ tumbuh-tumbuhan (pada epidermisnya). Jelasnya
yaitu selama organ-organ tumbuhan itu masih hidup. Disamping itu terdapat juga
trikoma yang hidupnya hanya sebentar. Trikoma ini biasanya tumbuh lebih dahulu
menjelang atau dalam hubungan dengan pertumbuhan organ tumbuhannya. Trikoma pada organ daun berfungsi
mencegah penguapan terlalu besar.
3.
Stomata
adalah porus atau lubang-lubang yang terdapat pada epidermis yang masing-masing
dibatasi oleh dua buah guard cell atau sel-sel penutup. Stoma berfungsi sebagai tempat
pertukaran gas. Perbandingan bentuk trikoma pada organ tumbuhan yang berbeda
adalah trikoma berkelanjar dengan jenis, trikoma dengan sistolit.
DAFTAR
PUSTAKA
Fahn A. 1991. Anatomi Tumbuhan Edisi Ketiga.
Yogyakarta : UGM Press
Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan
Berbiji. Bandung : ITB
Sutrian, Yayan Drs. 2004. Pengantar Anatomi
Tumbuh-Tumbuhan Tentang Sel dan Jaringan. Jakarta :
PT Rineka Cipta
Campbell, Neil A. 2005. Biologi. Jakarta
: Erlangga
Mulyani, Sri E.S. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Kanisius